Oleh: DJULIANTO SUSANTIO
Salah satu masa dalam sejarah dunia yang dipandang sebagai abad besar umat manusia adalah zaman Yunani purba. Zaman ini dimulai kira-kira tahun 2000 Sebelum Masehi.
Memang kebudayaan Mesopotamia (Irak), Mesir, atau Cina dianggap sudah demikian tinggi tapi kebudayaan Yunani purba memiliki kelebihan. Yakni, adanya gambaran pribadi atau wajah seseorang dalam bentuk patung. Puluhan ribu keping artifak arkeologi dari berbagai situs, umumnya menggambarkan seorang tokoh terkenal pada masa itu.
Karena menonjolkan tokoh, maka sejarah kuno Yunani mengandung segi kemanusiaan yang abadi. Hal ini sangat menguntungkan para peneliti masa lampau yang hidup ribuan tahun kemudian (Yunani Klasik, 1985).
Bangsa Yunani purba menyebut negaranya Hellas. Mereka senang berperang, baik perang saudara maupun melawan musuh dari luar, seperti Romawi, Persia, dan Macedonia. Sampai zaman modern pun Yunani tak pernah berhenti dilanda perang. Pertikaian sering terjadi dengan negara tetangganya: Turki dan Italia. Yunani menjadi negara merdeka penuh pada 1830.
Politheisme
Masyarakat Yunani purba menganut paham politheisme. Mereka menyembah banyak dewa. Dewa-dewi itu diberi nama sesuai kekuatan dan kekuasaannya. Dewa tertinggi bangsa Yunani adalah Zeus, penguasa Gunung Olympia atau Olympus. Zeus memegang kekuasaan untuk menjaga ketertiban, keadilan, kedamaian, dan akhlak.
Dewa-dewi Yunani purba digolongkan menurut tempat tinggalnya, yaitu surga atau langit, lautan, bumi, dan alam baka Sejumlah dewa digolongkan menurut kekuasaannya, sehingga dikenal dewa-dewi inti dan dewa-dewi non inti (Ikhtisar Ringkas Dewa-dewi Yunani Purba, 1983).
Dewa-dewi surga merupakan dewa-dewi inti. Ada 12 dewa masuk ke dalam klasifikasi ini, yakni Zeus (mahadewa), Hera (dewi perkawinan/pelindung kelahiran), Ares (dewa perang), Hephaistos (dewa api dan pandai besi), Hebe (dewi masa muda yang abadi), Aphrodite (dewi kecantikan), Pallas Athena (dewi ilmu, kearifan, kebijaksanaan, kecerdasan, perdamaian, pelindung kesenian/kerajinan tangan), Phoibos Apollon (dewa matahari, ilmu gaib, ilmu pengobatan, kesenian, kebudayaan), Artemis (dewi bulan, dewi perburuan), Hermes (dewa pelindung gembala, pedagang, dan pencuri), Denieter (dewi pertanian dan kesuburan tanah), dan Hestia (dewi perapian rumah).
Di samping dewa-dewi inti, dari kelompok ini muncul pula dewa-dewi yang peranannya lebih rendah. Ibaratnya menteri atau menteri negara yang pangkatnya di bawah menteri koordinator. Mereka adalah Helios (dewa matahari), Eos (dewi fajar), Phaeton (putra Helios), Selene (dewi bulan), Nike (dewi kemenangan), Ganymedes (pelayan para dewa-dewi), Asklepios (dewa ilmu pengobatan), Eros/Amor (dewa asmara), Psyche (dewi kejiwaan), Charite/Gratiae (dewi kecantikan dan keluwesan), Aiolos/Aeolus (dewa angin), dan Iris (dewi pelangi).
Di antara dewa-dewi lautan yang paling dihormati adalah Poseidon (dewa lautan), sementara dewa-dewi bumi yatig paling berperan adalah Dionysos/Bakchos (dewa anggur), Nymphae (dewi hutan), Pan (dewa pelindung para gembala), dan Okeanos (dewa sungai besar). Sedangkan dewa-dewi alam baka yang paling disembah adalah Hades (dewa penghantar roh).
Athena
Ibukota Yunani sekarang beraama Athena Nama ini berasal dari dewi Pallas Athena Konon pada awalnya ibukota Yunani belum mempunyai nama. Kemudian Pallas Athena berlomba dengan Poseidon untuk memberi nama dan menjadi pelindung kota tersebut.
Syaratnya, barang siapa dapat memberikan hadiah yang paling berguna kepada kota tersebut akan dipilih menjadi pemenang.
Poseidon menancapkan tongkat trisulanya ke dalam tanah, maka tercipta laut dan kuda yang pertama. Sementara Pallas Athena menancapkan tombaknya ke dalam tanah sehingga tumbuh pohon zaitun.
Setelah itu Pallas Athena mengajari rakyat kota tentang kegunaan batang, daun, dan buah pohon tersebut. Itulah yang membuat Pallas Athena memenangkan persaingan karena dipilih mayoritas masyarakat kota.
Sebagai persembahan, di kota Athena dibangun sebuah kuil yang disebut Parthenon. Kuil ini terletak di atas bukit Akropolis. Di dalamnya terdapat patung Athena berbahan emas dan gading. Pembuatnya adalah pemahat terkenal Pheidias (Fidias) dibantu Iktinus dan Kalikrates sebagai arsitek-arsiteknya
Selama 900 tahun bangunan itu berfungsi sebagai kuil Athena, 1000 tahun sebagai gereja, dan 200 tahun sebagai masjid. Bangunan yang multifungsi ini menjadi peninggalan arkeologis yang unik dan langka. Saat ini Parthenon tinggal puing-puing. Pilar-pilarnya yang menarik banyak roboh akibat perang.
Di seluruh Yunani banyak peninggatan arkeologis lain juga rusak, hancur, dan raib karena perang. Bahkan ribuan artifak kuno dijarahi oleh tentara Romawi. Ratusan ribu lagi diambili tentara pendudukan pada zaman modern.
Pakar
Yunani purba banyak menghasilkan pakar yang namanya tetap dikenang hingga kini. Aristoteles, Plato, dan Socrates merupakan pakar filsafat. Pitaeoras dan Archimedes merupakan pakar ilmu pengetahuan. Hipokrates dicap sebagai Bapak Kedokteran Dunia karena perannya yang sangat mengagumkan.
Secara tidak sadar orang sering menggunakan istilah politik chaos dan istilah psikologi Oudipus-complex. Chaos yang berarti kekacauan berasal dari bahasa Yunani. Demikian pula Oudipus, legenda seorang anak yang membunuh ayah kandungnya kemudian mengawini ibu kandungnya
Pengaruh Yunani telah menyebar ke seluruh dunia dalam berbagai bidang. Astrologi atau horoskop Barat, misalnya, mengenal berbagai zodiak. Zodiak-zodiak ini berasal dari mitologi Yunani (Mitologi Yunani, 1977).
Dalam satu mitologi dikisahkan Kronos dan Rhea melahirkan Zeus. Karena takut ditelan Kronos, Rhea membawa Zeus kepada seekor kambing Almatheia untuk disusui. Sebagai ucapan terima kasih kemudian Zeus menempatkannya sebagai lambang zodiak Aries (bergambar seekor kambing).
Mitologi lain mengisahkan Diskouroi, anak kembar Zeus dengan Putri Leda Diskouroi adalah penunjuk jalan dan pelindung para pelaut. Karenaberjasa, mereka berdua dianugerahi penghargaan sebagai lambang zodiak Gemini (bergambar orang kembar).
Legenda Herakles atau Herkules, si tokoh perkasa dalam wujud manusia-dewa, sangat terkenal di berbagai belahan dunia. Bahkan film-filmnya mencapai box office di banyak negara.
Legenda Kuda Troya begitu merasuk banyak orang. Legenda ini pernah mengusik seorang bankir Jerman Heinrich Schliemann untuk melakukan ekskavasi di Bukit Troya. Hasilnya sungguh mengagumkan karena dia menemukan artifak-artifak kuno yang luar biasa indahnya.
Nama benua Eropa juga berasal dari legenda Yunani. Konon Zeus sedang terpikat pada Eropa, putri Agenor, seorang manusia biasa. Kemudian Zeus menyamar menjadi seekor sapi jantan putih dan menggendong Eropa berjalan-jalan. Pada akhirnya Zeus menurunkan kekasihnya di pantai negeri baru yang kemudian diberi nama Eropa.
Abjad Yunani purba dikenal sampai kini dan masih dipakai sebagai lambang atau istilah berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Abjad Yunani banyaknya 24 buah, berturut-turut adalah alfa (a), beta (b), gamma (g), delta (d), epsilon (e), zeta (z), eta (e), theta (th), iota (i), kappa (k), lambdha (1), mu (m), nu (n), xi (x), omikron (o), pi (p), rho (r), sigma (s), tau (t), upsilon (y, u), fi (f), kfai (kh), psi (ps), dan omega (o).
Ilmu matematika dan fisika, misalnya, menggunakan alfa, beta, dan gamma sebagai nama sudut dan sinar. Satuan tahanan listrik adalah omega. Istilah untuk penjumlahan adalah sigma, dan masih banyak lagi.
Yunani merupakan pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan dunia. Namun negerinya tergolong tandus. Penghasilan utama Yunani berasal dari pariwisata dengan memanfaatkan seluruh potensi peninggalan arkeologisnya. Dalam setahun jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yunani mencapai belasan juta orang, lebih banyak dari jumlah penduduknya yang cuma 12 juta jiwa.
Saat ini Yunani sedang sibuk membangun berbagai fasilitas untuk Olimpiade Athena 2004. Namun banyak proyek pembangunan tertunda gara-gara para pekerja sering menemukan artifak-artifak arkeologi dari dalam tanah. Di satu pihak penemuan tidak disengaja ini semakin memperkaya khasanah kebudayaan Yunani purba, namun di sisi lain hal ini memperlambat proses persiapan Yunani sebagai tuan rumah Olimpiade 2004.
(Sumber: Sinar Harapan, 14 Agustus 2004)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar