* Promosi Harus Lebih Gencar
Kompas Jawa Tengah, Jumat, 27 Agustus 2010 - Sejak dicanangkan pada 2010, program Tahun Kunjungan Museum di Jawa Tengah belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dari 47 museum di Jateng, peningkatan jumlah pengunjung hanya berkisar 7-10 persen. Perlu ada promosi untuk mendorong masyarakat mengunjungi museum.
"Di Museum Ronggowarsito Jawa Tengah, yang rata-rata dikunjungi 52.000 orang per tahun juga naik hanya tujuh persen. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih awam dalam memaknai pentingnya berwisata ke museum," kata Kepala Museum Jawa Tengah, Puji Joharnoto, dalam pertemuan pemangku kepentingan di bidang kebudayaan dan pariwisata se-Jateng di Museum Jateng di Semarang, Rabu (25/8).
Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng Maryanto serta lembaga terkait termasuk Ketua PHRI Jateng Heru Ismawan.
Puji mengatakan, potensi museum sebagai tujuan wisata sangat beragam. Museum andalan di Jateng, misalnya museum wayang dan artefak di Purbalingga, museum batik di Pekalongan, museum Karst di Wonogiri, museum Susilo Sudarman di Cilacap, museum kretek di Kudus, museum Kartini di Jepara, museum Oie Hong Djin (museum seni) di Magelang.
Museum seni milik seniman besar di Solo yang memiliki nilai sejarah dan nilai seni tinggi juga layak dikunjungi wisatawan. Hanya saja, kekayaan ragam museum ternyata masih memerlukan promosi yang gencar supaya wisatawan berminat mengunjungi museum.
"Evaluasi terhadap program kunjungan museum selama enam bulan ini, menunjukkan masyarakat masih statis. Mereka perlu didorong, dibujuk, dan ditunjukkan keragaman museum. Setelah itu, barulah mereka bersedia untuk mengunjungi museum," kata Puji.
Dalam hal tersebut, Maryanto kembali menegaskan, tekad Jateng mencanangkan Tahun Kunjungan Jateng 2013 dengan target jumlah pengunjung sampai 20 juta orang. Untuk mempersiapkan ke arah itu, semua pihak termasuk pengelola hotel dan restoran dan daerah tujuan wisata diminta mulai ikut berbenah.
Pada masa Lebaran ini, Maryanto mengimbau pelaku wisata harus siap menyambut pemudik yang masuk Jateng. "Ada sedikitnya 2,5 juta orang yang pasti akan mengunjungi obyek-obyek wisata. Ini bisa meningkatkan jumlah pengunjung hingga 10 kali lipat," ujar Maryanto. (WHO)
Kompas Jawa Tengah, Jumat, 27 Agustus 2010 - Sejak dicanangkan pada 2010, program Tahun Kunjungan Museum di Jawa Tengah belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dari 47 museum di Jateng, peningkatan jumlah pengunjung hanya berkisar 7-10 persen. Perlu ada promosi untuk mendorong masyarakat mengunjungi museum.
"Di Museum Ronggowarsito Jawa Tengah, yang rata-rata dikunjungi 52.000 orang per tahun juga naik hanya tujuh persen. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih awam dalam memaknai pentingnya berwisata ke museum," kata Kepala Museum Jawa Tengah, Puji Joharnoto, dalam pertemuan pemangku kepentingan di bidang kebudayaan dan pariwisata se-Jateng di Museum Jateng di Semarang, Rabu (25/8).
Pertemuan tersebut dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng Maryanto serta lembaga terkait termasuk Ketua PHRI Jateng Heru Ismawan.
Puji mengatakan, potensi museum sebagai tujuan wisata sangat beragam. Museum andalan di Jateng, misalnya museum wayang dan artefak di Purbalingga, museum batik di Pekalongan, museum Karst di Wonogiri, museum Susilo Sudarman di Cilacap, museum kretek di Kudus, museum Kartini di Jepara, museum Oie Hong Djin (museum seni) di Magelang.
Museum seni milik seniman besar di Solo yang memiliki nilai sejarah dan nilai seni tinggi juga layak dikunjungi wisatawan. Hanya saja, kekayaan ragam museum ternyata masih memerlukan promosi yang gencar supaya wisatawan berminat mengunjungi museum.
"Evaluasi terhadap program kunjungan museum selama enam bulan ini, menunjukkan masyarakat masih statis. Mereka perlu didorong, dibujuk, dan ditunjukkan keragaman museum. Setelah itu, barulah mereka bersedia untuk mengunjungi museum," kata Puji.
Dalam hal tersebut, Maryanto kembali menegaskan, tekad Jateng mencanangkan Tahun Kunjungan Jateng 2013 dengan target jumlah pengunjung sampai 20 juta orang. Untuk mempersiapkan ke arah itu, semua pihak termasuk pengelola hotel dan restoran dan daerah tujuan wisata diminta mulai ikut berbenah.
Pada masa Lebaran ini, Maryanto mengimbau pelaku wisata harus siap menyambut pemudik yang masuk Jateng. "Ada sedikitnya 2,5 juta orang yang pasti akan mengunjungi obyek-obyek wisata. Ini bisa meningkatkan jumlah pengunjung hingga 10 kali lipat," ujar Maryanto. (WHO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar