Kompas, Kamis, 16 Sep 2010 - Kotak obat berisi obat-obatan untuk pertolongan pertama ternyata telah digunakan setidaknya sejak 2.000 tahun lalu. Situs Discovery News, Rabu (14/9), menyebutkan, tim arkeolog Italia menemukan kotak obat atau P3K itu di dalam kapal Relitto del Pozzino buatan Roma tahun 140-120 sebelum Masehi yang karam di kedalaman 200 meter pantai Tuscany, Italia. Arkeolog bawah air, Enrico Ciabatti, mengemukakan, di dalam kapal itu ditemukan beragam barang, seperti keramik dari Athena dan Pergamon, cangkir dari wilayah Palestina, tempat air bergaya Siprus, serta lampu-lampu dari Asia. "Kapal itu kemungkinan karam karena badai sepulang dari laut Mediterania Timur setelah berkunjung ke Suriah-Palestina, Siprus, dan Delos," kata Ciabatti. Dari sekian banyak barang yang ditemukan, yang paling menarik adalah kotak obat. Di dalam kotak obat itu ditemukan pisau kecil untuk bedah, 136 botol kecil obat-obatan, dan beberapa kaleng berisi tablet pipih berwarna hijau. Karena kalengnya tertutup rapat, tablet hijau itu benar-benar kering meski berada di dalam laut selama ratusan tahun. Tablet hijau itu dianggap temuan yang baru karena kandungan tablet itu yang 100 persen berasal dari sayur-sayuran, seperti wortel, lobak, peterseli, seledri, bawang, dan kol. Hipotesis yang ada, tablet-tablet itu dicampurkan di dalam air atau minuman anggur dan kemudian disuntikkan. Tablet itu diduga semacam suplemen vitamin bagi anak buah kapal selama perjalanan yang panjang. (DISCOVERY NEWS/LUK)
Minggu, 19 September 2010
Kotak P3K Berusia 2.000 Tahun
Kompas, Kamis, 16 Sep 2010 - Kotak obat berisi obat-obatan untuk pertolongan pertama ternyata telah digunakan setidaknya sejak 2.000 tahun lalu. Situs Discovery News, Rabu (14/9), menyebutkan, tim arkeolog Italia menemukan kotak obat atau P3K itu di dalam kapal Relitto del Pozzino buatan Roma tahun 140-120 sebelum Masehi yang karam di kedalaman 200 meter pantai Tuscany, Italia. Arkeolog bawah air, Enrico Ciabatti, mengemukakan, di dalam kapal itu ditemukan beragam barang, seperti keramik dari Athena dan Pergamon, cangkir dari wilayah Palestina, tempat air bergaya Siprus, serta lampu-lampu dari Asia. "Kapal itu kemungkinan karam karena badai sepulang dari laut Mediterania Timur setelah berkunjung ke Suriah-Palestina, Siprus, dan Delos," kata Ciabatti. Dari sekian banyak barang yang ditemukan, yang paling menarik adalah kotak obat. Di dalam kotak obat itu ditemukan pisau kecil untuk bedah, 136 botol kecil obat-obatan, dan beberapa kaleng berisi tablet pipih berwarna hijau. Karena kalengnya tertutup rapat, tablet hijau itu benar-benar kering meski berada di dalam laut selama ratusan tahun. Tablet hijau itu dianggap temuan yang baru karena kandungan tablet itu yang 100 persen berasal dari sayur-sayuran, seperti wortel, lobak, peterseli, seledri, bawang, dan kol. Hipotesis yang ada, tablet-tablet itu dicampurkan di dalam air atau minuman anggur dan kemudian disuntikkan. Tablet itu diduga semacam suplemen vitamin bagi anak buah kapal selama perjalanan yang panjang. (DISCOVERY NEWS/LUK)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar