KOMPAS Jawa Tengah, Senin, 6 Des 2010 - Proses pembersihan Candi Borobudur dari abu vulkanik Gunung Merapi hingga Sabtu (4/12) masih terus berlangsung. Setelah membersihkan permukaan batuan candi, pada tahap selanjutnya akan dilakukan pembersihan drainase.
"Diperkirakan, Candi Borobudur baru akan benar-benar bersih dari abu vulkanik, sekitar sebulan mendatang," ujar Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Marsis Sutopo, Sabtu, di Magelang.
Kegiatan lanjutan berupa pembersihan drainase ini, perlu dilakukan karena banyak abu vulkanik yang diperkirakan telah masuk ke dalam saluran.
"Jika dari pembersihan permukaan batuan candi, abu vulkanik yang terkumpul mencapai 40 meter kubik, maka setelah saluran drainase dibersihkan diperkirakan jumlah volume abu vulkanik yang terkumpul mencapai 50 meter kubik," ujarnya.
Pembersihan permukaan batuan candi termasuk pembungkusan 72 stupa candi sudah berlangsung sejak pertengahan November. Setelah abu vulkanik dibersihkan secara manual, maka pada Sabtu (4/12), pembersihan abu di permukaan batuan dituntaskan dengan menyemprot air bertekanan tinggi.
Kendati masih terus dilakukan pembersihan, pada pertengahan Desember, Candi Borobudur diperkirakan sudah bisa dibuka untuk wisatawan. Namun pengunjung dibatasi hingga lantai ketujuh.
"Pada bulan Desember ini, kunjungan wisatawan masih kami batasi, karena kami masih perlu membersihkan bagian dalam stupa yang ada di lantai delapan hingga sepuluh," ujar Marsis.
Pembersihan bagian dalam stupa dilakukan dengan metode khusus menggunakan mesin penyedot debu. Dalam upaya ini, abu vulkanik harus benar-benar dipastikan bersih dengan cara mengetes ada tidaknya kandungan asam dalam batuan.
Pembersihan bangunan Candi Borobudur secara keseluruhan ini melibatkan 1.500 relawan. Dari jumlah itu, sebanyak 10 orang adalah mahasiswa arkeologi Universitas Indonesia yang bertugas khusus untuk membersihkan relief.
Bantuan Amerika Serikat
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Judith A McHale yang datang berkunjung, Sabtu, menyatakan ikut mendukung pembersihan abu vulkanik demi kelestarian Candi Borobudur.
Setelah pulang ke negaranya nanti, dia berjanji akan berdiskusi tentang kondisi Candi Borobudur dan menentukan bantuan apa yang tepat diberikan Pemerintah AS untuk mendukung pembersihan candi.(EGI)
"Diperkirakan, Candi Borobudur baru akan benar-benar bersih dari abu vulkanik, sekitar sebulan mendatang," ujar Kepala Balai Konservasi Peninggalan Borobudur, Marsis Sutopo, Sabtu, di Magelang.
Kegiatan lanjutan berupa pembersihan drainase ini, perlu dilakukan karena banyak abu vulkanik yang diperkirakan telah masuk ke dalam saluran.
"Jika dari pembersihan permukaan batuan candi, abu vulkanik yang terkumpul mencapai 40 meter kubik, maka setelah saluran drainase dibersihkan diperkirakan jumlah volume abu vulkanik yang terkumpul mencapai 50 meter kubik," ujarnya.
Pembersihan permukaan batuan candi termasuk pembungkusan 72 stupa candi sudah berlangsung sejak pertengahan November. Setelah abu vulkanik dibersihkan secara manual, maka pada Sabtu (4/12), pembersihan abu di permukaan batuan dituntaskan dengan menyemprot air bertekanan tinggi.
Kendati masih terus dilakukan pembersihan, pada pertengahan Desember, Candi Borobudur diperkirakan sudah bisa dibuka untuk wisatawan. Namun pengunjung dibatasi hingga lantai ketujuh.
"Pada bulan Desember ini, kunjungan wisatawan masih kami batasi, karena kami masih perlu membersihkan bagian dalam stupa yang ada di lantai delapan hingga sepuluh," ujar Marsis.
Pembersihan bagian dalam stupa dilakukan dengan metode khusus menggunakan mesin penyedot debu. Dalam upaya ini, abu vulkanik harus benar-benar dipastikan bersih dengan cara mengetes ada tidaknya kandungan asam dalam batuan.
Pembersihan bangunan Candi Borobudur secara keseluruhan ini melibatkan 1.500 relawan. Dari jumlah itu, sebanyak 10 orang adalah mahasiswa arkeologi Universitas Indonesia yang bertugas khusus untuk membersihkan relief.
Bantuan Amerika Serikat
Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Judith A McHale yang datang berkunjung, Sabtu, menyatakan ikut mendukung pembersihan abu vulkanik demi kelestarian Candi Borobudur.
Setelah pulang ke negaranya nanti, dia berjanji akan berdiskusi tentang kondisi Candi Borobudur dan menentukan bantuan apa yang tepat diberikan Pemerintah AS untuk mendukung pembersihan candi.(EGI)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar