KOMPAS - Jumat, 1 April 2011 - Jepang melalui perusahaan Toyota membantu Pusat Studi La Galigo (PSLG) menerbitkan komik La Galigo untuk konsumsi tingkat sekolah dasar. La Galigo adalah sastra klasik tentang hikayat peradaban pertama manusia di Sulawesi Selatan yang ditulis dengan aksara lontarak. Hingga kini, dari 12 jilid buku terjemahan, baru dua jilid yang diterbitkan karena terkendala dana. Jepang menyokong aktivitas PSLG 1,5 tahun terakhir setelah kontrak PSLG dengan Ford Foundation berakhir pertengahan tahun 2009. Setiap semester, PSLG mendapat bantuan Rp 70 juta dari mereka. Semester ketiga ini, bantuan akan digunakan untuk membuat film dokumenter dan komik La Galigo. "Terlalu banyak energi yang dibutuhkan kalau kami menunggu langkah pemerintah," kata Nurhayati Rahman, Kepala Pusat Studi La Galigo di Makassar, Kamis (31/3). Nurhayati juga Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin dan Filolog Bugis Kuno.(SIN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar