Rabu, 20 Januari 2010

Keadaan darurat di Pompeii


Italia menyatakan situs arkeologi Pompei dalam keadaan darurat, setelah selama puluhan tahun salah satu warisan budaya dunia tersebut tidak diperhatikan.

Rumah dan gedung penuh dekorasi rusak oleh cuaca

Lebih dua juta wisatawan mendatangi situs tersebut setiap tahun, tetapi sejumlah bagian Pompei rusak, tertutup bagi umum karena perbaikan yang tidak pernah selesai, atau tertutup semak semak, sampah dan grafiti.

Kota kuno Romawi Pompeii bersama-sama dengan Herculaneum terkubur dalam debu dan lumpur, ketika terjadi ledakan gunung berapi Vesuvius sekitar 2 ribu tahun lalu.

Selama berabad-abad, semua ingatan mengenai kota kembar itu hilang. Kemudian di awal abad ke-18, seorang petani setempat menggali sebuah terowongan dan dia menemukan reruntuhan teater.

Pompeii langung menjadi tujuan wisata terkenal di dunia, yang memberikan kesempatan bagi para pengunjung melihat dunia pada masa kuno dulu seperti dibungkus oleh waktu.

Selama bertahun-tahun, banyak dari rumah-rumah pribadi yang penuh dekorasi dan gedung-gedung umum yang terlihat setelah digali, sekarang mulai hancur karena cuaca.

Sejauh ini, duapertiga kota Pompeii sudah tergali. Para pejabat mengatakan, paling tidak 150 meter persegi lukisan dinding kuno dan mosaik hilang setiap tahun karena buruknya pemeliharaan.

Pompeii adalah kota kuno yang sudah mati dan tadinya memiliki populasi sekitar 30 ribu orang. Tetapi kota ini tidak memiliki pasokan air seperti saat ini, ataupun sistem pembuangan limbah.

Jadi kota kuno yang sekarang menjadi tujuan wisata ini sangat kekurangan fasilitas umum termasuk kamar mandi, kios-kios makanan dan restauran untuk 2 juta pengunjung yang mengelilingi reruntuhan ini setiap tahun.

(bbcindonesia.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar