Views
KOMPAS - Rabu, 8 Des 2010 - Candi Borobudur dinilai sebagai wujud toleransi masyarakat di Indonesia. "Konteks itu perlu diangkat ke dunia internasional sebagai salah satu kearifan lokal Indonesia," kata Direktur Regional Asia Pasifik Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) Hubert Gijzen di sela-sela konferensi tingkat dunia bidang kultur, pendidikan, dan sains atau Wisdom 2010 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Senin (6/12). Hubert mengatakan, Borobudur adalah salah satu monumen Buddha terbesar di dunia yang mampu bertahan hingga ratusan tahun. Padahal, candi itu berdiri di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas Muslim.(IRE)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar